Terdapat
banyak sekali contoh-contoh yang berkaitan dengan dampak lingkungan
terhadap organisasi, misalnya krisis moneter pada tahun 1997 yang
berdampak pada ekonomi Indonesia, dan kemudian terjadilah penarikan uang
(rush) dalam jumlah besar di berbagai bank umum di Indonesia
menyebabkan dunia perbankan terpukul telak, banyak bank tutup atau
dimerger. Kondisi ini kemudian juga memukul jurusan-jurusan di perguruan
tinggi yang berkaitan dengan profesi perbankan. Masih banyak contoh
yang lain dalam berbagai jenis organisasi.
Lingkungan eksternal
merujuk pada institusi diluar organisasi atau tekanan luar yang
potensial berdampak pada kinerja organisasi. Lingkungan eksternal
terdiri dari 2 komponen yaitu lingkungan khusus dan lingkungan umum.
Kedua lingkungan tersebut dapat digambarkan sebagaimana gambar berikut.
Gambar 1: Lingkungan eksternal organisasi
Lingkungan khusus
organisasi terdiri dari; pelanggan, pemasok, pesaing, dan kelompok
masyarakat yang langsung berpengaruh terhadap organisasi. Pelanggan
merupakan faktor penting pertama yang berkaitan dengan “pihak luar” yang
berpengaruh terhadap organisasi. Organisasi akan eksis, jika organisasi
mampu memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pelanggan atau dalam
nama lain untuk organisasi yang berbeda dapat berarti klien, nasabah,
pasien, mahasiswa, jamaah, dan lain-lain adalah orang yang memanfaatkan
produk/ layanan dari organisasi. Perbankan akan sangat terpukul jika
produk-produk yang ditawarkannya tidak diminati oleh nasabah, Perguruan
Tinggi, juga akan sulit berkembang dan bahkan bisa jadi akan tutup jika
jurusan-jurusan yang ditawarkannya tidak diminati oleh calon mahasiswa.
Pemerintah akan sering kali mendapat komlain atau pengaduan atau bahkan
tidak akan dipilih lagi oleh rakyat, jika tidak mampu melakukan
pelayanan yang baik kepada masyarakat. Demikian pentingnya pelanggan
sangat berdampak langsung pada hidup matinya organisasi.
Pelanggan
juga merupakan faktor penting dalam kaitan dengan timbulnya
ketidakpastian organisasi. Kebutuhan dan harapan pelanggan dapat
berubah, yang pada sebelumnya kebutuhan dan harapannya dapat dipenuhi,
dengan cepat dapat menjadi tidak terpenuhi oleh produk dan layanan yang
sama oleh organisasi yang sama. Berbagai jenis organisasi berbeda dalam
ketidak pastian ini. Organisasi-organisasi yang menghasilkan produk
elektronik merupakan organisasi dengan ketidak pastian pelanggan yang
paling tinggi, karena perubahan cita rasa pelanggan terhadap
produk-produk elektronik yang sangat cepat. Dalam bidang pendidikan
pergerakan kebutuhan dan harapan pelanggan tersebut juga seringkali
berlangsung dalam waktu yang cepat. Ilmu pariwisata pernah mengalami
masa kelesuhan yang sangat setelah terorisme melakukan berbagai aksi
teror di berbagai tempat wisata dan hotel di Indonesia. Kondisi ini
kemudian menyebabkan calon mahasiswa enggan memilih jurusan pariwisata.
Kebijakan pemerintah tentang sertifikasi guru, merubah kebutuhan dan
harapan calon mahasiswa untuk menjadi guru, sehingga jurusan-jurusan
keguruan langsung kebanjiran calon mahasiswa.
Faktor
khusus kedua adalah pemasok. Pemasok merupakan organisasi lain yang
menyediakan berbagai peralatan dan bahan untuk organisasi kita. Dalam
pendidikan pemasok lebih beragam lagi. Dapat berkaitan dengan pemasok
calon mahasiswa, dosen, karyawan, dan juga keuangan. Mahasiswa dipasok
oleh madrasah-madrasah Aliyah, sekolah-sekolah Menengah Atas, atau
pondok-pondok pesantren. Untuk memastikan bahwa Madrasah Aliyah, Sekolah
Menengah Atas dan Pondok Pesantren tersebut memenuhi kriteria yang
ditetapkan oleh Perguruan Tinggi, maka Perguruan Tinggi akan melakukan
tes ujian masuk, namun jika tidak diperlukan maka dapat tidak
menggunakan tes ujian masuk. Dosen dipasok dari lulusan PT itu sendiri
atau dari PT lain, untuk memenuhi kualifikasi dosen yang dipersyaratkan
oleh PT maka diberikan persyaratan-persyaratan dan tes masuk. Demikian
pula pemasok pada organisasi yang lain. Yang juga penting adalah,
manajer harus mampu memastikan bahwa pasokan untuk proses yang akan
dilakukan oleh organisasi tersebut berjalan lancar, kualitas yang baik
dan harga yang kompetitif. Karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap
efektifitas organisasi.
Faktor
khusus ketiga adalah kompetitor. Semua organisasi, termasuk yang
monopoli memiliki satu atau lebih kompetitor. Telkom yang merupakan
perusahaan monopoli, saat ini mendapatkan pesaing dari Indosat,
Pertamina mendapatkan pesaing dari Shell, Perbankan sangat banyak
pesaingnya, Perguruan Tinggi, lebih banyak lagi pesaingnya. Manajer
tidak boleh mengabaikan persaingan. Jika hal tersebut dilakukan maka
akan sangat besar resikonya. Kantor Pos yang dulunya perusahaan
monopoli, dengan berbagai produk layanan pengantaran surat dan
telegraph, terpukul telak setelah munculnya dan berkembang biaknya Hand Phone dengan mode sms nya yang dapat menyapaikan pesan, dan munculnya email via internet yang dapat mengirimkan pesan dan surat bahkan dokumen lainnya dalam waktu yang sangat singkat dan biaya yang murah.
Contoh
di atas mengindikasikan bahwa kompetitor, dalam kaitan dengan harga,
layanan, pengembangan produk dan seterusnya merupakan contoh tentang
bagaimana kompetitor memberikan dampak langsung terhadap organisasi.
Disinilah pentingnya manajer harus selalu memonitor dan selalu harus
memiliki kesiapan untuk memberikan respon dari berbagai kejadian pada
lingkungan eksternal.
Faktor
khusus keempat yang mempengaruhi organisasi adalah tekanan dari
kelompok masyarakat tertentu. Pada organisasi-organisasi tertentu akan
selalu dipengaruhi oleh kelompok masyarakat tertentu.
Organisasi-organisasi yang membuka usaha dalam bidang pertambangan
seringkali akan mendapatkan tekanan dari kelompok pecinta lingkungan
hidup. Di negara kita sekarang ini berkembang berbagai lembaga swadaya
masyarakat yang bertujuan untuk memberikan tekanan dan kontrol kepada
organisasi-organisasi tertentu yang selama ini dianggap memiliki
pengawasan yang tidak akuntabel. Indonesian Corruption Watch (ICW)
merupakan kelompok masyarakat yang seringkali memberikan tekanan kepada
organisasi-organisasi pemerintah dan swasta yang menggunakan/ melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang dibiayaan oleh negara. Police Watch
kelompok masyarakat yang seringkali memberikan tekanan kepada
kepolisian. Lembaga Perlindungan Konsumen, kelompok masyarakat yang
memberikan tekanan kepada para produsen terhadap mutu produknya. Dan
masih banyak yang lainnya. Lembaga-lembaga tersebut dengan kemampuannya
memeroleh data berusaha untuk memberikan pengawasan yang independen dan
akuntabel terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan oleh suatu
organisasi. Para manajer harus peduli terhadap tekanan dari
kelompok-kelompok tersebut, karena tekanan-tekanan yang dilakukannya
dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
Sedangkan Lingkungan umum
organisasi meliputi kondisi ekonomi, politik/ perundangan,
sosiokultural, demografi, teknologi, dan kondisi global. Kondisi ekonomi
seringkali berkaitan dengan krisis ekonomi global, inflasi, fluktuasi
pasar, dan berbagai faktor ekonomi global lainnya dapat berpengaruh
terhadap organisasi. Krisis ekonomi pernah menghancurkan berbagai
industri perbankan di Indonesia, namun disisi lain, krisis ekonomi juga
akan meningkatkan pendapatan pada industri-industri berbasis ekspor.
Fluktuasi pasar minyak dunia berpengaruh terhadap berbagai industri yang
menggunakan minyak sebagai proses utamanya.
Pemerintah
mempengaruhi organisasi terhadap aturan dan regulasi yang membatasi
organisasi tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh
dilakukan. Aturan-aturan dan regulasi tersebut meliputi berbagai hal,
misalnya regulasi tentang ketentuan upah minimum pada suatu daerah,
perlindungan terhadap lingkungan hidup, hubungan burah dan majikan, dan
berbagai regulasi lainnya.
Dalam
kaitan dengan sosiokultural, organisasi harus menyesuaikan dan merubah
praktek-praktek kerja pada organisasi mereka untuk menyesuaikan
perubahan harapan yang ada di masyarakat tempat organisasi-organisasi
tersebut beroperasi. Nilai-nilai sosial, adat istiadat, selera
masyarakat harus menjadi perhatian utama manajer dalam kaitan dengan
proses yang akan dilakukannya di dalam organisasi. Perubahan-perubahan
pada hal-hal tersebut, juga menjadi titik penting yang perlu
diperhatikan oleh manajer dalam pengelolaan organisasinya.
Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh manajer berkaitan dengan faktor
sosiokultural ini dapat meliputi, perubahan dalam jam kerja, kebijakan
organisasi dengan mengadakan family gathering, penyelenggaraan
kegiatan-kegiatan spiritual di organisasi, kegiatan-kegiatan olah raga
bersama, dan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk menyesuaikan diri
antara organisasi dengan perubahan-perubahan nilai yang terjadi di
masyarakat.
Dalam
kaitan dengan kondisi demografi, organisasi harus memperhatikan
aspek-aspek yang berkaitan dengan usia, tingkat pendidikan, jender,
lokasi geografi, pendapatan masyarakat, komposisi keluarga, dan
lain-lain. Kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap banyak hal.
Populasi penduduk baru biasanya akan lebih terdidik, lebih banyak
belajar, lebih terpengaruh berbagai hal dari luar melalui berbagai
media. Kondisi ini akan mempengaruhi mereka dalam cara berfikir,
belajar, belanja, dan berhubungan. Perubahan tersebut tentu akan
memiliki dampak terhadap organisasi.
Perkembangan
teknologi merupakan dampak yang paling dapat dirasakan dan berpengaruh
terhadap organisasi pada akhir-akhir ini. Perubahan yang sangat cepat
dalam lingkungan eksternal pada akhir-akhir ini adalah sebagian besar
dirasakan karena perubahan teknologi. Saat ini teknologi masih terus
akan berkembang, sehingga berbagai dampak terhadap organisasi akan masih
terus dirasakan dan organisasi juga harus terus mengalami proses
perubahan. Contoh-contoh dampak perubahan teknologi tersebut dapat
berupa; otomatisasi kantor, tele conference, pemanfaatan robot untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan organisasi, laser, pemindaian presensi, integrted circuits, microprocessor
yang makin bertenaga, minyak sintetik, model-model baru dalam proses
bisnis. Perkembangan teknologi yang seperti ini kemudian mendorong
berbagai organisasi dalam dalam berbagai bidang untuk memanfaatkan
teknologi dalam upaya meningkatkan daya saing dan efektifitas dan
efisiensi dalam pengelolaan organisasinya. Perubahan ini dalam area yang
luas juga berdampak pada perubahan struktur organisasi dan cara manajer
melakukan pekerjaan manajemen.
sumber : http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1720:2010-10-26-22-26-53&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210
Tidak ada komentar:
Posting Komentar